Dirumah kecil ini




Sejak Agustus 2016 aku tinggal di sebuah rumah kontrakan yang tidak jauh dari tempatku mengajar. Dan sejak saat itu pula hidupku banyak brubah. Disini, di rumah kecil ini, mau gak mau aku harus survive untuk bener-bener hidup supaya hidupku bener-bener hidup. Seperti kata orang jawa “urip iku urup”, “Hidup itu menyala”




Usiaku semakin bertambah, itu artinya masa mudaku semakin berkurang, dan waktu bermainku semakin sedikit. Ya, kalo dulu aku masih punya banyak waktu untuk santai-santai sekarang waktu bersantainya udah berkurang. Di masa-masa seperti inilah hidupku di pertanyakan. Di rumah kecil ini aku harus banyak belajar dan gak boleh bermalas-malasan. 



Kebetulan usiaku udah dua puluh empat, banyak yang bilang di usiaku ini adalah saat yang tepat untuk meng-upgrade diri. Misalnya menambah pengatahuan tentang hal yang diminati, menambah wawasan keilmuan, meningkatkan softskill atau yang lebih kerennya menjadikan hobi sebagai uang. Artinya ini adalah masa-masa produktif yang harus di manfaatkan sebaik mungkin.



Meskipun tinggal di rumah kontrakan yang sederhana dan jauh dari orang tua ku bukan berarti aku bebas. Aku masih tetap harus pinter-pinter mengatur hidupku, terutama dalam mengatur keungan dan pola makan. Aku harus bener-bener mengaturnya dengan cermat karena hemat saja tidak cukup.



Dan yang paling penting jangan sampe gak makan dan jangan sampe ninggalin kewajiban beribadah, terus harus jaga kesehatan dan jangan berhenti belajar.



“Dirumah kecil ini aku belajar banyak hal. Belajar untuk tidak berhenti belajar dan belajar untuk menjadi lebih baik lagi”



-------------------------------oOo-----------------------------


Blogger
Disqus

No comments