Aku di Titik ini

Aku di Titik ini




Hari ini usiaku sudah genap seperempat tahun.


Tapi sayangnya sampai saat ini tidak banyak yang sudah ku lakukan. Aku belum sampai di titik puncak dan masih banyak hal-hal kecil yang harus ku perbaiki dan banyak yang harus ku tingkatkan.

Secara pribadi aku mengatakan bahwa aku butuh perbaikan, layaknya sebuah mesin aku harus melakukan servis terhadap dan layaknya sebuah sistem aku harus melakukan update bahkan aku juga harus melakukan upgrade.

Banyak yang harus ku perbaiki dan banyak yang harus ku tingkatkan.

Aku masih banyak malesnya dan masih sering menunda waktu. Kelihatannya sederhana tapi hal-hal kecil ini lah yang tanpa ku sadari telah menghambatku untuk maju.

Di titik ini aku akan memperbaikinya, aku akan memperbaiki diriku dan meninggalkan semua kebiasaan burukku.

Aku tau aku tidak akan langsung bisa, ada tahapan yang harus ku lalui dan ada kalanya aku jatuh dan terluka karena itu aku harus kuat.

Aku harus menjadi lebih kuat agar aku bisa menahan rasa sakitnya terjatuh. Karena aku tau jatuh itu rasanya sakit, kalau aku tidak kuat aku tidak akan bisa berdiri lagi.

Di titik ini dan di usiaku yang sudah seperempat abad ini, aku harus bener-bener melakukan yang terbaik untukku, untuk hidupku dan untuk orang-orang yang ku cintai.

Kalo ada yang bilang aku pasti gagal.

Iya, aku mungkin akan gagal.

Akan tetapi berapa kali pun aku gagal aku akan menyerah dan berputus asa.

Aku pasti akan terluka

Iya aku pasti akan terluka

Akan tetapi sesakit apa pun luka itu aku akan berdiri dan terus melangkah.

Sudah terlalu banyak waktuku yang terbuang percuma dan aku harus memperbaiki semuanya.

 ***
Ya Allah berikanlah aku kekuatan untuk beramal sholeh dan kekuatan untuk meninggalkan kemaksiatan serta berikanlah aku kekuatan untuk memperjuangkan mimpi-mimpi ku. dan masukkanlah aku kedalam golongan orang-orang yang bertakwa.

-------------------------------oOo-----------------------------

Di Titik ini

Di Titik ini






Di titik ini aku bener-bener lelah.

Iya aku bener-bener lelah.

Setelah semua yang terjadi sepertunya aku bener-bener kalah dengan diriku sendiri. Buktinya aku masih saja malas dan banyak menunda seolah-olah aku hidup selamanya padahal aku sendiri tidak pernah tau sampai sejauh mana umurku nanti

Astagfirullah...

Aku harus berhenti

Aku harus bener-bener berhanti dan istirahat sejenak.

Tubuhku ini rasanya benar-bener lelah, padahal aku tidak banyak bergerak. Tapi kenapa? Kenapa aku merasa lelah?

Ah! Aku ingin tau mengapa aku merasa lelah padahal aku tak banyak bergerak

Iya! Jawabannya sederhana, hatiku tidak tenang dan pikiranku juga tidak tenang. Aku merasa kacau dan bener-bener merasa sangat kacau.

Sekali lagi, aku bener-bener merasa lelah letih dan resah

Jika memang pikiranku yang kacau solusinya hanya satu.

Aku harus kembali kejalan yang benar.

Iya! Aku harus kembali kejalan yang benar.

Mungkin selama ini aku lebih sering berada di jalan yang salah, meskipun gak selalu.

Kadang-kadang aku jalan di jalan yang bener- kadang-kadang aku berjalan di jalan yang salah.

Tapi biar bagaimanapun jalan yang salah tetap saja salah. Meskipun cuma selangkah aku tetap saja salah, gak da toleransi atas kesalah yang ku lakukan.

Astagfirullah...
Solusinya hanya satu.

Kembali kejalan yang benar.

Harus ku akui, aku bener-bener kalah pada diriku sendiri. Aku kalah pada hatiku, kalah pada keinginananku dan kalah pada ambisiku. Padahal aku yang harus mengendalikan semua itu. Bukan malah mengikutinya sampai akhirnya melahirkan kebiasaan-kebiasaan buruk.

Akhirnya kan begini.

Aku jalan di jalan yang salah dan hati ku pun tidak tenang hingga akhirnya aku merasa lelah.

Ah! Aku bener-bener kalah pada diriku sendiri.

Tenang! Sampai di titik ini aku tidak boleh menyerah pada diriku sendiri dan membiarkan diriku di kuasai oleh kebiasaan-kebiasaan buruk ini.

Aku harus semangat! Harus kuat! Dan harus bisa mengendalikan diriku sendiri. Mengendalikan akal sehatku, hatiku, keinginanku dan ambisiku.

Perjalanku masih panjang

Meskipun aku juga tidak tau sepanjang mana perjalanku

Tapi yang pasti masih ada perjalanan yang harus ku tempuh masih ada cerita yang harus ku selesaikan. Dan aku tak akan membiarkan diriku di kuasai oleh kebiasan-kebiasaan buruk itu lagi. Agar kelak aku beruntung dan tidak menyesali perbuatanku.

Karena itu aku harus kuat.

Iya aku harus kuat.

Aku tak boleh banyak mengeluh dan gak boleh banyak menunda lagi

Masih ada titik berikutnya

Masih ada tempat berhenti berikutnya

Maka dari itu aku harus punya bekal untuk menuju ttik berikutnya.

Jangan sampai aku tak membawa bekal apa pun di titik berikutnya.

Bissmillah...

 ***