Pesan Untukku

Pesan Untukku


“Menasehati orang itu mudah, menasehati diri sendiri itu yang sulit”

Agaknya kalimat itu gak berlebihan, menasehati orang lain itu memang gak sulit. Tapi begitu melihat diri sendiri kok rasanya biasa aja, kayak gak ada masalah dan seolah-olah gak terjadi apa-apa.

Padahal sedang terjadi kekacauan disini. Iya, disini di dalam diri ini.

Aku masih ingat pesan orang tuaku waktu itu “dijaga solatmu, jangan sampe tinggal”

Pesan itu sederhana, tapi rasanya kok dalem banget. Hampir setiap aku pulang kampung bapakku selalu mengingatkan itu “Sholatmu di jaga”

“iya pak” dan “iya pak” lagi selalu itu jawabanku “Sholat sunnahnya jagan lupa, dhuha, tahajjud, sunnah muakad”

Aku hanya diam menggangguk.

43. dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'[44].(Q.S : AL-Baqarah : 43)


-------------------------------oOo----------------------------- 
Alon alon asal kelakon

Alon alon asal kelakon


Mengawali tahun ini kayaknya aku harus mengurangi jatah main game ku. Meskipun aku bukan gamer expert tapi biar bagaimanapun aku masih sering menghabiskan waktuku untuk main game, apa lagi di waktu kosong.

Bukan cuma jatah main game, jatah nonton anime dan bersosial mendia pun harus dikurangi.

Dikurangi bukan di hapus, jadi sekali-sekali masih boleh lah

“Mengapa?”

Aku mengerti semakin lama waktuku semakin berkurang dan kesempatanku juga semakin sedikit, karena itu aku harus bisa memanfaatkan waktuku dengan sebaik mungkin.

Tapi rasanya kok sulit ya.

Iya memang sulit, karena itu aku harus melakukannya secara bertahap.

Seperti orang jawa bilang “Alon alon asal kelakon”.

Iya, pelan-pelan saja yang penting di laksanakan.


-------------------------------oOo-----------------------------
Tahun ini

Tahun ini




Gak terasa 2017 udah berlalu dan sekarang udah masuk 2018 aja. Rasanya seneng udah masuk tahun 2018 tapi tetep aja ada rasa sedihnya.

Sama seperti tahun tahun sebelumnya setiap awal tahun aku selalu berharap yang terbaik, berharap sesuatu yang baik terjadi di tahun ini, meskipun pada akhirnya gak semua harapanku menjadi kenyataan. Bahkan sebaliknya, sesuatu yang tak terduga pun muncul begitu saja.

Tapi bukan berarti itu semua gak baik.

Justru sesuatu yang tak terduga itulah yang kadang-kadang malah menjadi hal yang baik untukku. Tergantung bagaimana aku menyikapinya.

Di tahun ini aku tidak akan membuat banyak resolusi seperti tahun kemarin yang kebanyakan resolusi dan minim praktik. Bisa dibilang hanya sebatas teori.

Di tahun aku malah harus belajar untuk mewujudkan resolusi yang sudah ku buat.

Meskipun rasanya berat, susah dan banyak resikonya.

Tapi bukankah setiap keputusan pasti berisiko, bahkan untuk berbuat baik aja ada resikonya. Tergantung bagaimana aku menyikapainya. Jika aku menyikapinya dengan baik Inysa Allah semuanya akan baik-baik saja.

Lalu apa yang membuatku merasa sedih?

Sedih aja, di tahun ini umurku tambah tua dan yang pasti jatah hidupku terus berkurang.

Nah, masalahnya sampai tahun ini aku masih belum bisa mempersembahkan yang terbaik untuk diriku sendiri, belum ada prestasi yang ku raih dan masih sedikit pencapaian yang ku dapat. Rasanya tahun ini aku harus bekerja lebih keras lagi dan harus belajar lebih banyak lagi.

Dan yang paling sedih sampai tahun ini aku masih sendiri. “Hehehehehe

Tapi gak masalah juga asalkan aku masih giat memperbaiki diri.

Oh iya. Di tahun ini aku bakalan Hijrah. Gak seperti omong kosongku di tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini aku bener-bener pengen Hijrah.

Yaaa, tentu saja Hijrah dalam arti yang sesungguhnya. “Mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik dan melakukan kebaikan-kebaikan yang gak pernah ku lakukan sebelumnya serta meninggalkan keburukan-keburukan yang sering ku lakukan”

Kalo kalian bertanya alasannya mengapa?

Jawabanku sederhana

“Karena aku sempat merasa kosong di akhir 2017 kemarin”

Iya serius, aku sempet merasa kosong, gelap dan seperti orang yang gak punya tujuan cita-cita dan harapan. “Kok gini ya?”

Setelah ku pikir-pikir, ternyata itu semua karena kebiasaanku yang salah dan aku sedikit belajar, sehingga pada akhirnya aku merasa kosong dan kosong.

Aku gak harus langusng menjadi “wah”, aku akan melakukannya secara bertahap.

Iya! Aku tau ini semua gak mudah

Pasti sulit dan beresiko. Tapi biar bagaiamanapun aku harus menghadapi dan menyelesaikannya. Semua ini tergantung bagaimana aku menyikapinya.

Aku harus siap dengan segala kemungkinan buruk yang terjadi nanti.

Aku gak boleh berhenti apa lagi sampai menyerah dengan keputusan yang telah ku ambil.

Karena lebih baik aku susah sejarang daripada susah di masa tua nanti.

Harapannya sederhana “Semoga tahun ini aku bisa menjadi lebih baik lagi dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik”

“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang mujairin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (ni;mat) yang mulia. (Qs. Al-An’fal, 8:74)

“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan (Qs. At-Taubah, 9:20)

 “Ya Allah, Ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang
benar, dan keluarkan aku ke tempat keluar yang benar, dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuatan yang dapat menolong ku

-------------------------------oOo-----------------------------