Gak terasa 2017 udah berlalu dan sekarang udah masuk 2018
aja. Rasanya seneng udah masuk tahun 2018 tapi tetep aja ada rasa sedihnya.
Sama seperti tahun tahun sebelumnya setiap awal tahun aku
selalu berharap yang terbaik, berharap sesuatu yang baik terjadi di tahun ini,
meskipun pada akhirnya gak semua harapanku menjadi kenyataan. Bahkan sebaliknya,
sesuatu yang tak terduga pun muncul begitu saja.
Tapi bukan berarti itu semua gak baik.
Justru sesuatu yang tak terduga itulah yang kadang-kadang
malah menjadi hal yang baik untukku. Tergantung bagaimana aku menyikapinya.
Di tahun ini aku tidak akan membuat banyak resolusi seperti
tahun kemarin yang kebanyakan resolusi dan minim praktik. Bisa dibilang hanya
sebatas teori.
Di tahun aku malah harus belajar untuk mewujudkan
resolusi yang sudah ku buat.
Meskipun rasanya berat, susah dan banyak resikonya.
Tapi bukankah setiap keputusan pasti berisiko, bahkan
untuk berbuat baik aja ada resikonya. Tergantung bagaimana aku menyikapainya. Jika
aku menyikapinya dengan baik Inysa Allah semuanya akan baik-baik saja.
Lalu apa yang membuatku merasa sedih?
Sedih aja, di tahun ini umurku tambah tua dan yang pasti
jatah hidupku terus berkurang.
Nah, masalahnya sampai tahun ini aku masih belum bisa
mempersembahkan yang terbaik untuk diriku sendiri, belum ada prestasi yang ku
raih dan masih sedikit pencapaian yang ku dapat. Rasanya tahun ini aku harus
bekerja lebih keras lagi dan harus belajar lebih banyak lagi.
Dan yang paling sedih sampai tahun ini aku masih sendiri.
“Hehehehehe”
Tapi gak masalah juga asalkan aku masih giat memperbaiki
diri.
Oh iya. Di tahun ini aku bakalan Hijrah. Gak seperti
omong kosongku di tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini aku bener-bener pengen Hijrah.
Yaaa, tentu saja Hijrah dalam arti yang sesungguhnya. “Mengubah
kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik dan melakukan kebaikan-kebaikan yang gak
pernah ku lakukan sebelumnya serta meninggalkan keburukan-keburukan yang sering
ku lakukan”
Kalo kalian bertanya alasannya mengapa?
Jawabanku sederhana
“Karena aku sempat merasa kosong di akhir 2017 kemarin”
Iya serius, aku sempet merasa kosong, gelap dan seperti
orang yang gak punya tujuan cita-cita dan harapan. “Kok gini ya?”
Setelah ku pikir-pikir, ternyata itu semua karena
kebiasaanku yang salah dan aku sedikit belajar, sehingga pada akhirnya aku
merasa kosong dan kosong.
Aku gak harus langusng menjadi “wah”, aku akan melakukannya
secara bertahap.
Iya! Aku tau ini semua gak mudah
Pasti sulit dan beresiko. Tapi biar bagaiamanapun aku
harus menghadapi dan menyelesaikannya. Semua ini tergantung bagaimana aku
menyikapinya.
Aku harus siap dengan segala kemungkinan buruk yang
terjadi nanti.
Aku gak boleh berhenti apa lagi sampai menyerah dengan
keputusan yang telah ku ambil.
Karena lebih baik aku susah sejarang daripada susah di
masa tua nanti.
Harapannya sederhana “Semoga tahun ini aku bisa menjadi
lebih baik lagi dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik”
“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta
berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan
memberi pertolongan (kepada orang-orang mujairin), mereka itulah orang-orang
yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (ni;mat) yang
mulia. (Qs. Al-An’fal, 8:74)
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di
jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka adalah lebih tinggi derajatnya
di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan (Qs. At-Taubah,
9:20)
“Ya Allah, Ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk
yang
benar, dan keluarkan aku ke tempat keluar yang benar, dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuatan yang dapat menolong ku”
-------------------------------oOo-----------------------------