Gara-gara Anime



Ketika aku berkunjung ke kosannya Afrial, aku sempet kaget saat melihat anak kecil yang sedang asik nonton FTV. Dengan tatapan yang serius, sepertinya anak kecil itu benar-bener menghayati FTV yang di tontonnya.

Aku cuma bisa geleng-geleng kepala “Eh! Gaswat! Kecil-kecil tontonannya kayak gitu, gimana gedenya nanti?”

“Namanya juga kids zaman now? Ya gitu, tontonannya drama, ftv dan film-film alay” ujar Afrial ketus

“Waduh, mau jadi apa tuh anak?”

Kalo mau jujur sebenernya aku malah lebih seneng nonton anime daripada sinetron. Menurutku anime lebih menarik daripada sinetron. Gak semua anime sih, tapi kebanyakan jalan cerita  anime itu lebih bagus daripada FTV atau pun sinetron.

Siang itu aku buru-buru ke perpustakaan, nyari tempat duduk yang nyaman lalu duduk manis sambil menikmati wifi gratisan. Dengan rasa bahagia aku pun menonton anime kesukaanku tanpa rasa bersalah.

Saat itu pula tiba-tiba nindi dateng mengejutkanku “Suka anime juga ya?”

“Eh!” aku kaget

“Hayooo. Ketahuan” Nindi duduk di sebelahku

“Eh! Kan lebih bagus nonton anime daripada nonton sinetron?”

“Berarti kita sama dong” nindi tersenyum kecil “Film apa an sih ini?”

“Gak tau ya?”

Nindi menggeleng.

Saat itu kami pun terlibat obrolan kecil seputar anime yang ku tonton. Asli, bari kali ini aku ketemu cewek yang suka nonton anime.

Berhubung karena udah jam makan siang dan aku juga udah mulai laper aku pun mengajak Nindi untuk makan siang di kantin sebelah. Kebetulan di sebelah perpustakaan ada kantin yang harganya sangat bersahabat.

Aku gak nyangka Nindi juga suka nonton anime, padahal kebanyakan anak cewek itu kan sukanya dram korea.

“kau kenapa sih sukanya nonton anime, gak nonton drama korea aja, kayak anak cewek pada umumnya” tanyaku menyelidik

“Emmmm, gimana ya. Pokoknya anime itu lebih seru aja gitu”

Nindi ngomongin banyak hal soal anime, mulai anime kesukannya sampe anime yang buat dia nangis.

Aku cuma bisa diem sambil menikmati makan siang. Sesekali aku mengomentarinya, tapi aku lebih banyak diemnya. Sampai akhirnya aku bertanya padanya “Eh, ceritanya kok kamu sering sendirian sih?”

Nindi diem sejenak “Oh! Aku kan memang suka sendirian”. Lalu dia tersenyum kecil dia pun bercerita mengapa dia lebih suka sendirian.

Sejak kejadian di kantin itu aku jadi akrab dengan nindi. Kami jadi sering ketemuan, ngobrol bareng dan berbagi cerita. Sesekali kami nonton bareng dan yang paling penting aku gak sendirian lagi ke perpus.

-------------------------------oOo-----------------------------



Blogger
Disqus

No comments