Kerikil Kecil - 4 - Setiap orang punya kisahnya masing-masing. Meskipun gak seindah film Disney tapi ini lah kisah kami.
Mungkin bukan
hanya aku yang pernah di tolak sebelum bicara, rasanya itu “Udahlah gak
usah ku ceritakan pun kalian pasti tau”. Gadis itu namanya Lia temen kuliahku yang selama ini
ku kagumi, sama-sama anak matematika dan sama-sama tinggal di jalan yang sama,
bisa dibilang kosan kami bersebelahan.
Meskipun bukan temen sekelas tapi kami sering ketemu dan sering berbagi
cerita. Setelah semuanya berjalan, akhirnya aku memutuskan untuk mengutarakan
perasaanku.
Tapi, aku
harus menerima kenyataan bahwa dia sama sekali gak pernah menyukaiku. Entah apa
salahku, sejak saat itu untuk sekedar bicara pun dia enggan. Padahal sebulan
yang lalu semuanya gak seperti ini. Aku masih sempat melalui masa-masa yang
menyenangkan bersamanya. Tapi sudahlah, semuanya juga uda berlalu.
Aku : Sebenernya
aku …
Lia : Aku uda tau
di
Aku : Hah! Tapi aku
belum…
Lia : Aku uda tau
dari fitri, gak usah di terusin, maaf aku gak bisa.
Aku : Kenapa?
Lia : Udahlah di,
aku gak bisa.
Jujur aja,
waktu itu aku cuma bisa diem terpaku, dan Lia meninggalkanku begitu aja. ah!
Dengan wajah putus asa aku pulang
ke kos. Fauzi nyamperin aku
“Kau kenapa?
Gak biasanya kayk gitu’ lagi ada masalah ya?”
Waktu itu beberapa anak kos
lagi ngumpul di kamarku sambil main Ludo. Permainan lawas yang selalu bisa
bikin pemainnya nyengir “karena yang kalah wajahnya harus rela di coret blau”
Jujur aja
waktu itu aku galau di kamar pengen rasanya aku mengusir mereka yang lagi asik
bermain di kamarku. Tapi aku juga gak tega meusak kebahagian mereka. Tanpa
banyak basa-basi, bang Heri menarik tanganku.
Di tolak
gebetan itu hal yang biasa. Katanya ”kita temenan
aja” tapi akhirnya
dia pergi gitu aja.
Ternyata
memang gak cuma aku yang perna galau gara-gara masalah kayak ginian. Bang Heri
juga pernah di tolak gebetannya padahal sebelmnye mereka udah hamper jadian.
Udah tiga bulan jadi gebetan dan akhirnya bang Heri bertekd bulat untuk
mengungkapkan isi hatinya, apalagi si cewek udah ngasi harapan
gitu.
Saat itu proses penembakannya di tempat sederhana tapi
biar suasananya agak greget bang Heri menyiapkan bunga dan seuntai sajak.
Begitu bang Heri mengungkapan semuanya. Si cewek langsung berkata “Aku gak bisa
jawab sekarang”.
“Okeh” jawab bang
Heri mantab”
Hari-hari pun
berlalu dan akhirnya saat itu tiba, si cewek datang dengan membawa jawabannya,
sambil tersenyum ia berkata “Heri, maaf ya,
kita temenan aja dulu, nanti kalo jodo pasti ketemu”
Yah! Bang Heri
gak merasa keberatan dengan semua itu. Semua tetap berjalan seperti sedia kala.
Sampai suatu saat si cewek berubah, dia jadi susah di hubungi dan
susah di ajak bicara. Pelan-pelan si cewek pun
pergi gitu aja.
Bang Heri berusaha untuk mencari informasi tentang si
cewek tapi usahanya sia-sia, dia pun harus menyerah. Kata bang Heri “Daripada
kuliaku berantakan, lebih baik ku
tinggalin aja dia, lagi pula dia juga entah
udah kemana ”
Dia merantau keluar
kota, terus pindah ke kota lain. Sampai sekarang gak ada kabarnya bahkan di
hubungi pun gak bisa. ‘Apa perlu lapor Polisi?’
Beda lagi
dengan bang Radit. Katanya udah pacaran sampe setahun lebih, dan punya rencana
untuk menikah. Tiba-tiba si cewek harus pergi keluar kota, alasanya “Karena
tuntutan pekerjaan”.
Kebetulan si
cewek bekerja sebagai office girl di salah satu perusaan, katanya di
kota tetangga penghasilannya lebih besar mangkanya dia ikut keluar kota.
Meskipun udah
LDR hubungan mereka masih tetap lancar berkat
komunikasi yang masih terjalin dengan baik. Tapi semua
berubah, dua bulan kemudian keluarga si cewek ikut pindah ke Surabaya,
alasannya sama “karena tuntutan pekerjaan ayahnya”.
Sekitar lima
bulan di Surabaya si cewek mulai sulit di hubungi. Mulai dari sms yang jarang
di bales sampai panggilan yang gak di jawab sampai nomornya gak
bisa di hubungi dan semua akun sosmednya juga
gak aktif.
Bang Radit
gelisah dan mencari tau lewat semua temen-temen si cewek yang masih tinggal di Medan. Tapi
semua temennya juga pada gak tau. Sampai
suatu hari temen si cewek menghubungi.
Temen Mia : Bang Radit
ya?
Bang Radit : Iya
TM : Pacarnya Mia ya kan?
Bg Radit : Iya, ini
siapa y?
TM : Temennya Mia.
Bisa kita ketemu bang, ada yang mau ku sampein.
Bg Radit : Okeh
Akhirnya
mereka ketemuan di rumah makan yang gak jauh dari kantornya bang Radit. Orang
yang ngaku temennya Mia itu dateng bertiga. Dua cewek dan satu cowok.
Cewek 1 : Maaf ya bang.
Kita sama-sama tau Mia dan keluarganya pindah ke Surabaya. Tapi alamatnya
persis dimana kita juga gak tau. Bukan cuma bang kami temannya dan aku
tetangganya aja udah capek nyariin dia tpi gak jetemu juga. Jadi, maaf ya bang.
Saran aku, kayaknya bang berenti aja nyariin dia.
Bg Radit : Berhenti?!
Maksudnya
Cewek 1 : Dia itu udah
beda bang uda gak sama kayak yang dulu lagi. Dan terakir kali aku ketemu dia
waktu dia mau berangkat kesurabaya. Waktu itu dia pulang kerumah di antar
cowok.
Cewek 2 : Bukan mau
mengganggu hubungan bang. Tapi cuma mau bilang aja, kami temenya aja gak ngerti
jalan pikiran anak itu. Kami juga uda capek nyariin alamatnya di Surabaya bang.
Bahkan sampe temen kami sampe melacaknya ke Surabaya. Kita tau, bang kesana
kemari nyari tau tentang Mia, tapi percuma aja bang. kita semua juga gak ada
yang tau giamana kabarnya sekarang. Dia udah pergi gitu aja, gak ninggalin
jejak apa pun dan gak bisa di ubungi lewat apa pun, udah kayak buronan aja.
Bahkan, entah dia masih hidup atau tidak kita juga gak tau.
Bang Radit : Iya, tapi
Cowok : Kami ngerti
perasaan abang. Tapi abang juga harus tau, kalo dia memang sayang dia pasti
nyariin bang.
Bang Radit
cuma bia diem hatinya kacau perasaanya gak menentu. Sejak saat itu dia pun
merasa galau. Dia berusaha untuk melupakan semua tentang Mia. Dua bulan berlalu
sampai akirnya dia bener-bener menyadari bahwa cinta yang dia perjuangkan udah
gagal. “Ya mau gimana
lagi, mungkin gak jodoh ya?”
Ada yang lebih
Advanced lagi, di putisin pacar dan nikah dengan cowok lain. ‘Wih, gimana ya
rasanya?’
Ini yang
paling mengharukan. Kisah Bang Wahyu yang di tinggal nikah pacarnya. Waktu itu
bang Wahyu baru aja wisuda dan bekerja sebagai guru SMP. Pacarnya namanya
Tanti, anak orang kaya dan kerja sebagai guru juga di sekolah keluarganya.
Mulanya semua berjalan lancar, bahkan kedatangan Bang Wahyu di rumah Tanti di
sambut hangat oleh keluarganya.
Semua berubah
sejak Tanti di jodohkan dengan anak temen ayahnya. Untuk membuktikan
keseriusanya Bang Wahyu pun memberanikan diri melamar Tanti. Tapi apa daya
lamaran bang wahyu di tolak.
Tanti : Aku akan
berusaha untuk memperjuangkan abang untuk menyatukan cinta kita. Dan meyakinkan
ayaku bahwa bang adalah yang terbaik untukku. Meskipun sulit, cinta kita kita
gak akan berhenti sampai disini. Aku yakin bang, selalu jalan bagi mereka yang
mau berjuang.
Bg Wayu : Aku akan
sabar menunggumu Tanti.
Perjuangan
bang wahyu gak berhenti begitu aja. Dia bekerja lebih giat lagi, dan berusaha
lebi keras lagi. Tapi tiba-tiba Tanti datang dengan membawa kabar yang
mengejutkan.
Tanti : Bang Wahyu,
Aku udah berusaa dengan sebaik mungkin, tapi aku tetap gak bisa mempertahankan
cinta kita. mungkin kita memang gak jodoh, maafkan Tanti bang cinta kita memang gak bisa disatukan. Mungkin
aku bukan yang terbaik untuk abang,
biarlah aku menikah dengan yang lain, lupakanlah aku bang jangan cari
aku lagi, karena aku akan pergi dengan orang yang menjadi suamiku. Carilah
cinta bang aku yakin bang pasti akan menemukan cinta yang lebih baik dariku.
Bg Wahyu : Kenapa Tanti,
bukankah kita harus berjuang bersama.
Tanti : Tidak bang.
Kita memang tidak bisa di satukan sekuat apa pun kita berusaha itu akan
sia-sia. Biarkan aku pergi dengan yang lain bang.
Bang wahyu : Sejak kapan
kau berubah Pikiran Tanti. Apa yang membuatmu beruba pikiran? Apakah karena aku
miskin. Katakana padaku tanti?
Tanti : Sudahlah
bang. Biarkan aku menamukan cintaku, agar abang juga menemukan cinta yang lebih
indah dari ku.
Nyatanya Tanti
lebih memilih pria yang dijodohkan ayahnya, dan bang Wahyu pun gagal meyakinkan
Tanti. Tak berapa lama setelah itu mereka menikah. Bang Wahyu pun galau tak
menentu, hidupnya terasa hancur. Tapi temennya berusaa untuk mengingatkannya.
Teman : Udahlah
Wahyu. Hidup ini gak melulu soal cinta, ada kebaagiaan hidup yang harus kau
perjuangkan. Aku yakin kau bukan orang bodoh, kau orang pintar wahyu. Kau punya
cita-cita yang tinggi dank au punya impian yang selalu kau banggakan. Apakah
kau akan melupakan semuanya hanya gara-gara wanita. Wanita macam apa dia,
membuatmu sampai merana begini.
temennya terus
menasehati bang wahyu. Ingga akirnya bang wahyu sadar. Dia pun bangkit dari
keterpurukan cintanya. Dan bertekad untuk memperbaiku hidupnya dan merai
impiannya.
Setiap orang
punya ceritanya masing-masing, ceritaku memang belum seberapa tapi aku bisa
belajar dari cerita orang lain.
Mendengar
cerita temen kosku, aku jadi sadar. Hidup memang gak pernah lepas dari
kenyataan yang pahit. Entah esok atau lusa suatu saat nant aku mungkin aku akan
mengalami hal yang sama. Meskipun gak sama persis tapi aku pasti akan mengalami
kenyataan pahit yang rasanya sama-sama menyedihkan.
Hidupku memang
masih panjang, perjuanganku untuk menjadi sarjana pun belum berakhir. Masih ada
perjalan panjang yang harus ku jalani. Patah hati itu hal yang biasa yang gak biasa
itu gak biasa itu kalo aku galau berhari-hari hanya gara-gara patah hati.
Biar
bagaimanapun aku harus tersenyum lagi, arus semangat lagi karena hari kemarin
adalah pelajaran bagiku dan sekarang adalah perjalannku untuk menuju hari esok
yang masi misteri.
-------------------------------oOo-------------------------------