Kerikil Kecil - 2 - Galau lagi curhat lagi. Tiap hari galau melulu memangnya gak ada yang bisa buat senyum ya?



Fauzi mengampiriku aku, lalu dengan wajah kusut dia duduk di depanku . Saat itu aku lagi tiduran di depan laptop sambil main game,Kau kenapa? tanyaku,

eh anuuu jawabnya gugub.


Aku yakin dia lagi punya masalah dan sedang dalam kesulitan untuk menyelesaikan masalahnya. Aku mengubah posisiku lalu duduk tepat didepannya. Aku menatap wajahnya dalam-dalam dan memastikan dia masih masih dalam keadaan baik-baik saja.

Tentang Mita ya?

Iya

Kan udah ku bilang, Putusin aja

hah! Apa gak ada solusi yang lain?

Gak ada lagi udah mentok. Tuh cewek kayaknya udah gak sayang lagi sama mu

Tapi

Gak ada tapi-tapian. Udah! Putusin aja!

Belakangan ini fauzi galau tarus mikirin pacarnya. Udah dua minggu mereka berantem, dan selama itu pula Fauzi minta pendapatku. Kalo dipikir-pikir posisiku saat itu udah kayak motivator cinta yang memberikan nasehat kepada pasangan yang lagi menghadapi masalah dalam hubungannya, bedanya aku cuma gak dibayar aja. Mulutku udah berbuih menasehatin Fauzi, udah lebih dua puluh empat SKS ku berikan. Rasanya udah mentok dan satu-satunya solusi ya cuma Putus

memangnya ada motivator yang menasehati kliennya untuk putus

Ada

Motivator macam apa itu

Motivator yang lagi saingan sama klienya

Berarti dirimu suka sama mita ya?

Dikiit! Lagian dia cantik siih. Gak salah juga kalo dia jadian sama ku. Siapa tau aku lebih cocok daripada Fauzi"

***

Tumben di luar? Temenmu baru aja masuk kamar

Biarin aja bang. Galau terus dianya, bosan aku deket dia. Udah kayak nenek-nenek aja

nenek-nenek aja gak kayak gitu

Jadi?! Kayak apa?

Kayak mumi

wkwkwkwk

Kasihan temenmu bawaanya kayak mumi gitu. Gak ada semangat hidupnya

Galau dia bang, gara-gara pacarnya

Pacaranya yang kemarin itu kan?. Mita namanya ya?

Iya bang

Memangnya Mita itu siapa sih, kok bisa buat dia galau gitu?

Gak tau bang! Mungkin ratu mesir kali ya? Yang buat kuburan mumi itu

Aku juga manusia normal, aku bisa bosan kalo temen satu kamarku galau melulu. Bisa-bisa aku tertular. Dari pada melihat wajahnya yang cemberut terus lebih baik aku keluar kamar, ngumpul di ruang tamu bareng temen-temen kos yang agak cadas, sambil bercerita dan sesekali bercanda gak jelas terus tertawa terbahak-bahak.

Biar aja di marahin ibu kos, paling tidak penat ku hilang. Lagi pula kami gak ngelakuin yang aneh-aneh kok, paling-paling cuma bising aja.

Sesekali tawa kami pecah, menimbulkan suara gaduh dan memancing emosi anak kos yang lagi istirahat. Sebelum jam sebelas malam kami gak peduli, bagi kami sebelum jam sebelas malam berarti belum malam kecuali kalo hujan dan mati lampu. Paling-paling kalo ada yang meneriakin kami, kami diam sebentar. Pokoknya show must go on deh.

***

Aku kembali kekamar, fauzi masih tidur-tiduran sambil menatap layar ponselnya. Jujur aja selama dua tahun lebih aku jadi temen sekamarnya, aku gak pernah melihat Fauzi segalau ini. Aku gak tega melihat fauzi kayak gini terus. Tapi mau gimana lagi, dibilangin juga gak ngerti. Udahlah! Dialah itu bukan aku. Yang penting aku udah nasehatin udah ngingetin dan udah memberikan solusi, mau diterima atau tidak itu ursan dia. Semoga aja dia cepat sadar, biar gak cemberut terus. Kasihan akunya, dari kemarin yang kulihat wajah kusutnya terus.

Udahlah cuy. Ngapaian di pikirin terus! Memangnya dia itu siapa sih!

Dia diem aja

Kerjaannmu kan gak cuma ngurusin dia aja. Kuliahmu mau kau bawa kemana cuy?. Enjoy aja!

Dia masih diem

Jam tujuh pagi Fauzi udah meninggalkan kos, padahal seingatku hari ini dia masuk jam 11 pagi, mungkin karena sebuah keperluan di harus pergi meninggalkan kos di pagi hari. Tapi, keperluan apa yang membuatnya harus pergi pagi-pagi? Dengan keadaan galau dia meningalkan kos diam-diam. Kira-kira apa yang akan dilakukannya? Entahlah! Aku harap dia gak melakukan hal kriminal.

Aku gak tau dia pergi kemana tapi biasanya kalo pergi diam-diam dia pasti ke kosan temen kuliahnya. Mungkin dia mau minta solusi dari temen kuliahnya. Biarkan aja, selama dia gak minta pendapat dari para normal atau mbah dukun semuanya akan baik-baik aja. Semoga aja dia segera mendapatkan solusi yang terbaik untuk masalahnya.

Sebenernya ini bukan pertama kalinya Fauzi kayak gini, galau gara-gara pacarnya. Entah udah berapa kali, dan setiap galau wajahnya pasti dilipat. Udah kayak pakaian gitu. Dan yang membuatku heran kenapa dia sampai sesering itu, galau gara-gara pacaranya. Ayolah anak muda! Hidup ini luas, banyak yang bisa membuat kita tersenyum. Ingatlah! Masih ada impian yang harus kita perjuangkan dan masih banyak pekerjaan yang harus kita selesaikan. Jangan sampai gara-gara pacar hidupmu berantakan. Masa depanmu dan studimu jauh lebih penting.

-------------------------------oOo-------------------------------



Blogger
Disqus

No comments