Kerikil Kecil - 5 - Gak usah di pikirin terus, dia udah naik pelaminan. Ini bukti bahwa kalian gak jodoh.
“dia udah nikah” ujar Romi dengan nada lirih.
“Hah! Siapa?” tanyaku
“Sely”
Aku masih inget, waktu
aku semester tiga Romi pernah ngenalin aku sama pacarnya, namanya Selly temen
SMA nya yang kuliah satu kampus dengannya. Selly orangnya manis baik dan ramah.
Melihat senyumnya aja udah buat aku patah hati. Aku yakin kalo saat itu aku gak
inget temen, Romi pasti udah ku tikung.
Dua tahun lebih mereka
pacaran tapi akhirnya Selly menikah dengan pria lain. Pria itu adalah seorang
pengusaha kaya, anak temen ayahnya.
“Padahal dia udah janji
gak bakalan ninggalin aku”
“Tapi kenyataanya dia
udah nikah. Udahlah mungkin kalian gak jodoh”
“Yan, Aku udah gak tau mau gimana lagi.
Rasanya hidupku ini
hancur”
Aku menepuk bahunya “Sudahlah!
Perjalananmu masih panjang Bro! Gak cuma tentang dia aja”
Romi diam
wajahnya tertunduk pasrah, lalu dia bangkit dari dudukknya dan pergi
meninggalkanku. Aku mengejarnya tapi dia gak peduli. Aku mengikutinya khawatir
kalo sesuatu yang buruk terjadi padanya.
Dia pulang ke kosnya menutup pintu kamarnya dan mengusirku. “Pulang aja
sana! Aku pengen sendiri!”
“Dia memang kayak gitu, udah pulanglah! Kalo ada apa-apa ku kabarin” ujar
mansur temen satu kosnya,
“okeh” aku bergegas pulang dan berharap sesuatu yang buruk tidak terjadi
padanya.
***
Proses pertemuan Romi dengan Seli sampai jadian terbilang singkat. Mereka
ketemu di kosnya Febri waktu kita lagi ngerjain tugas, kemudian saling tukar
nomor HP, besoknya ketemuan dan tujuh hari kemudian jadian. Ya! Tujuh hari
kenal langsung jadian.
“Tujuh hari?! Gila bro!” aku terkejut
“Santai bro! Tujuh itu angka ajaib”
“Terserahmu aja lah! Asal jangan nangis aja waktu putus!”
Setahun kemudian mereka anversary, aku bener-bener meras takjub “Tujuh
hari kenalan langsung jadian dan sekarang udah setuhun mereka jadian Hebat!”
Hubungan mereka memang berjalan baik, gak ada pertengkaran apa lagi cek cok. Aku sebagai
saksinya nyata berani mengatakan mereka adalah pasangan yang baik. Tapi apakah
hubungan mereka selalau berjalan mulus? Selama setahun itu memang iya. Tapi
suatu hari Febri membawa kabar burung padaku.
“Kau yakin orang itu masih jadian?” Tanya Febri waktu itu memastikan
“Iya” jawabku mantab
“Kemarin aku liat ada cowok yang dateng ke kosannya Sely”
“Terus?”
“Dia naik sedan warna hitam, emmm. Kayaknya honda jazz, kalo gak salah?”
“terus?”
“ketemu sama sely, terus orang itu pergi”
“Oooh! Mungkin sodaranya”
“Mungkin aja. Tapi rasaku bukan sodaranya, aku hampir kenal semua
sodaranya yang pernah dateng ke kosannya”
“Yakin kau?”
“Yakinlah! Dia tetanggaku! Anak kos sebelah, dan aku tau banyak tentang
dia?”
Sebagai teman aku juga gak berharap sesuatu yang buruk terjadi. Tapi
seminggu setelah aku mendengar abar burung itu Romi jadi sering melamun. Apakah
gara-gara lelaki yang di ceritakan Febri? Mungkin aja. Bisa jadi?
***
Mendekati tahun kedua, hubungan Febri dengan sely mulai kacau. Mereka
sering bertengkar dan Romi sering melamun sementara itu sely semakin dengan
dengan lelaki yang mengendarai honda jazz itu.
Aku juga penasaran siapa lelaki itu, dan belakangan akhirnya aku tau,
lelaki itu adalah anak temen ayahnya.
“Jadi giana cuy? Ada perkembangan?” tanyaku pada Febri
“Gini cuy, jangan bilang siapa-siapa ya?”
“Iya”
“Rahasia ni?”
“Iya, aku tau”
“Aku denger dari temen sekamarnya Sely, kayaknya sely bakalan nikah sama
laki-laki itu”
“Lho! Kok bisa”
“Ssst! Denger dulu! Mereka dijodohkan dan sely gak bisa nolak. Jadi dalam
waktu dekat ini mereka bakalan nikah”
“Terus, Romi gimana?”
“Itu dia masalahnya cuy”
Sejak saat itu obrolan tentang Romi dan Sely semakin hangat dibicarakan
di kosan Sely dan sekitarnya. Kisah cinta mereka jadi trending topik. Bahkan
aku sering mendengar komentar warga sekitar tentang Romi dan Sely
“Kasihan ya kawanmu bakalan di tinggal nikah” ujar salah seorang pedagang
kelontong di sebeh kosan Febri
“Jahat tuh ceweknya, kasihan cowoknya” ujar temen kosnya Febri
“Kasihan selly di paksa nikah” Ujar temen kosnya selly
Berbagai macam komentar muncul, ada yang menyudutkan sely dan ada yang
membela sely. Lalu bagaimana dengan keduanya? Da apa yang sebenarnya terjadi?
Orang tua sely adalah seorang pengusaha kaya yang di segani di
kampungnya. Karena bisnisnya bangkrut ayahnya harus berhutang dengan teman
bisnisnya. Namun dalam jangka waktu
telah di tentukan ayah sely tidak mampu membayar hutangnya dan sebagai gantinya
sely harus menikah dengan lelaki itu, lelaki yang mengandari honda Jazz hitam.
***
Kalo mau jujur sebenernya sely lebih memilih Romi, tapi karena sely anak
yang menurut dengan orang tuanya, jadi mau gak mau dia harus menikah dengan
lelaki itu.
Dengan berat hati sely harus berkata “Maaf aku harus menikah dengannya”
Mata Romi mulai berkaca-kaca “Kenapa? Apa karena aku gak punya uang? Aku
bisa kerja apa aja? Aku bisa membantumu melunasi hutang keluargamu”
“Maaf Romi, aku harus menikahinya” air mata sely mulai mengalir
“Sely, ku mohon jika memang harus, aku akan mencari kerja sekarang supaya
kita bisa nikah. Kau udah janjikan supaya kita bisa bersama selamanya” Romi
menggenggam tangan selyy dengan erat, air matanta mulai mengalir
Sely menangis kali ini air matanya mengucur deras “Aku sayang kamu Rom,
tapi maaf aku gak bisa, maafin aku atas semua janjiku. Aku memang jahat aku gak
bisa nepati janjiku dan aku harus pergi dengan dia”
“Sely ku mohon, jangan tinggalin aku”
Lelaki kekar berbaju hitam menarik tangan sely dan mendorong Romi hingga
terjatuh, lalu membawa sely masuk kedalam mobil, sementara itu Romi hanya bisa
menagis dan berteriak histeris “Seellyyyy!!”
***
Kisah romi dan sely ramai di bicarakan di kampus, bahkan sempat menjadi
tranding topik di media sosial semisal facebook. Banyak yang memberikan
komentar terkait peristiwa itu tapi yang bersangkutan hanya bungkam dan memilih
diam.
Seminggu kemudian Romi kembali kekampus. Padahal beberapa hari setelah
peristiwa itu dia sempat pulang kampung dan bilang gak mau kuliah lagi. Lalu
apa yang membuatnya tegar hingga dia berani berdiri lagi.
“Paling tidak dari peristiwa itu aku dapet tiga pelajaran” ujar romi
waktu itu
“Apa itu?” tanyaku penasaran
“Pertama, aku harus jadi orang berhasil supaya bisa memenuhi kebutuhan
hidupku. Biar anakku gak mengalami nasip yang sama seperty Selly di jodohkan
karena hutang” jawab Romi mantab
“Terus?” tanya Febri
“Aku harus berani menerima kenyataan. Gak semua yang kuinginkan jadi
milikku, dan yang ketiga” Romi diam sejenak
“Apa?” tanyaku
Romi diam
“Yang ketiga apa?” tanya Febri
“KIta gak jodoh”
Suasana hening, aku dan Febri saling pandang. Mungkinkah Romi udah move
on secepat itu?. Tujuh hari dia mengenal Selly langsung jadian, dan tujuh
hari seteleh ditinggal nikah Sely dia langsung move on. Mungkin dia
benar tujuh adalah angka ajaib.
-------------------------------oOo-----------------------------