Pak Yusri



Akhirnya aku jadi guru, dan sejak saat itu aku mulai di panggil Pak Yusri, bukan hanya Muridku beberapa temenku juga memanngilku “Pak”. Seneng sih di panggil Pak Yusri sama siswaku. Meskipun kadang-kadang aku bakalan kesel di panggil bapak kalo di luar sekolah apa lagi kalo yang manggil itu orang yang tidak seharusnya manggil bapak. Misalnya saat aku di counter pulsa, mbak-mbak yang melayaniku langgsung bilang “Berapa pak?” pernah juga waktu di supermarket “Makasih ya Pak”. Aku jadi mikir apa aku udah setua itu ya? Seingatku wajahku masih muda dan belum menunjukkan tujuh tanda-tanda penuaan.


Sebagai guru aku lebih sering di panggil Pak Yusri, meskipun beberapa siswa juga ada yang memanggilku Pak Ahmad. Pernah dalam satu waktu dua orang siswaku memanggilku dengan nama yang berbeda.

“Pak Ahmad”
“Pak Yusri”

Bukan cuma siswa aja, teman-temanku sesama guru dan beberapa oarang di luar sekolah pun kerap memanggilku “Pak”.

Aku jadi ingat waktu aku masih kuliah, aku punya teman yang selalu memanggilku “Pak”. Saat itu itu aku jadi merasa tua karena di panggil “Pak”, kayak udah gak ada lagi panggilan yang keren selain “Pak”, tapi lama-lama aku jadi terbiasa dengan panggilan “Pak” diantara kami bahkan saat kami ngumpul pun kami kerap saling memanggil pak antara satu sama lainnya.

Aku     : Jadi apa agenda kita minggu ini Pak?
Temen : Ya ginilah pak, kita ngumpul di tempat biasa.
Aku     : Jam berapa Pak
Temen : Biasa jam 8. Ajak anggota ya Pak?.
Aku     : Siip, aman Pak.

Waktu itu memanggil “Pak” diantara kami adalah hal yang biasa. Kalo orang lain punya panngilan seperti  bro, bray, boy atau semacamnya, percayalah memangil Pak jauh lebih keren. Selain terdengar berkelas juga terdengar lebih ramah.

-------------------------------oOo-------------------------------


Blogger
Disqus

No comments