Ngomongin cita-cita yok?
pada Sunday 10 April 2016
Yang masih sekolah atau yang masih
kuliah, monggo mari merapat.
Yang udah kerja juga mariii merapat…
Sekarang aku mau nanyak, kalian mau jadi apa sih?
Pekerjaan/profesi apa sih yang kalian
idam-idamkan?
Jawabnnya simpan dalam hati masing
masing, kalo mau jawab, jawab di kotak komentar yang udah di sediakan.
“aku mau jadi kaya?”
“kaya bukanlah cita-cita”
Ngomongin cita-cita itu gak ada
habisnya. Setiap orang pasti punya cita-cita meski pun gak semua orang mau
ngomongin cita-cita. Ada anak muda gak
mau ngungkapin cita-citanya karena alasan tertentu (misalnya karena malu) dan
ada juga lansia yang udah renta namun tetap gigih bekerja meraih cita-citanya
meskipun gagal terus.
Ngomongin cita-cita bukanlah hal baru
bagi kita. Sejak anak-anak kita sering ditanyain orang “Kalo uda besar mau jadi
apa?” “Apa cita-citanya dik?”. Dengan polos kita pasti menjawab sekenanya
“Polisi”, “Pilot”, “Dokter”, “Guru” dll. Sayangnya semakin bertambah usia kita
kita jadi semakin gak PD untuk ngomongin cita cita.
Waktu SMA misalnya, ketika di tanya mau
jadi apa, sebagian besar kita pasti menjawab “Jadi apa aja yang penting halal”.
Ada siih yang mau jadi ini atau itu. Tapi cara menjawabnya gak se PD waktu SD
dulu. “bantu-bantu orang tua aja, jualan” ada juga yang bilang “Nantilah,
kuliah dulu” dan macem macam lagi. Initinya cuma satu “KERJA”.
Setelah menyelesaikan pendidikan kita
sibuk mencari kerja, lamar sana lamar sini ada yang dapet kerja ada yang gak
dapet kerja. Terus apakah pekerjaan kita sekarang ini merupakan cita-cita yang
dulu pernah kita omongin? Sebagian menjawab “Iya” sebagian lagi “Tidak” dan
selebihnya “No Coment”.
Sampai detik ini, kalo aku mau jujur
menjadi guru bukanlah cita-citaku, karena seingatku aku gak pernah pengen jadi
guru. Tapi mama ku bilang waktu aku kecil aku pengen jadi guru, entahlah! Aku
gak ingat waktu kecil aku ngomomg apa aja! ku rasa kalo waktu kecil aku ngomong
“Jadi Penulis” mungkin sekaang aku udah jadi penulis.
Ah! Terlepas dari itu semua, cita-cita
bukanlah pajangan semata. Baki kita yang memang punya cita-cita gak ada
salahnya kite memperjuangkan cita-cita kita, tapi kalo kenyataannya untuk
beberapa hal kita gak memenuhi syarat untuki mencapai cita-cita kita meski pun
udah kita paksakan, gak ada salahnya juga kita punya “Rencana B”.
Mumpung masih muda, marilah kita
sama-sama banyak belajar dan berusaha sebaik mungkin untuk mencapai cita-cita
kita. Bagi yang udah berhasil mencapai cita-citanya ku ucapin “Selamat ya?
Semoga Rezekinya Berkah” dan bagi yang gagal terus, jangan pesimis Rezeki Tuhan
ada dimana-mana, mungkin kita gak di takdirkan untuk menjadi seperti yang kita
cita-citakan.
Meskipun kita selalau gagal percayalah
terkadang proses yang kita lakukan lebi bernilai dari hasil yang kita dapatkan.
Mungkin hasilnya “C” tapi dalam prosesnya orang menilai “A”. penilaian kita gak
sama dengan penilaian orang lain. Mungkin aja karena kita gagal terus
orang-orang jadi takjub dengan kita sehingga kita memperoleh profesi yang
ternyata jauh lebih baik dari yang kita cita-citakan.
Intinya, kita gak boleh berhenti,
menyerah dan pasrah gitu aja. apa gunanaya kita punya akal dan fisik yang kuat
kalo gak di gunakan. Selama masih ada kesempatan, waktu yang cukup marilah
sama-sama kita berjuang meraih cita-cita yang kita impikan. Sekali lagi “Yang
penting adalah prosesnya bukan hasilnya”.
Akhir kata “selamat berjuang! Selamat
berproses! Semoga sukses dengan hasil yang terbaik”
Satu lagi jangan pernah melupakan Sang
Pencipta yang telah memberikan kita Nikmat dan Karunia yang tak terhingga ini.
-------------------------------oOo-------------------------------