Ngomongin cita-cita yok?



Yang masih sekolah atau yang masih kuliah, monggo mari merapat.
Yang udah kerja juga mariii merapat…

Sekarang aku mau nanyak, kalian  mau jadi apa sih?
Pekerjaan/profesi apa sih yang kalian idam-idamkan?


Jawabnnya simpan dalam hati masing masing, kalo mau jawab, jawab di kotak komentar yang udah di sediakan.

“aku mau jadi kaya?”
“kaya bukanlah cita-cita”

Ngomongin cita-cita itu gak ada habisnya. Setiap orang pasti punya cita-cita meski pun gak semua orang mau ngomongin cita-cita. Ada  anak muda gak mau ngungkapin cita-citanya karena alasan tertentu (misalnya karena malu) dan ada juga lansia yang udah renta namun tetap gigih bekerja meraih cita-citanya meskipun gagal terus.

Ngomongin cita-cita bukanlah hal baru bagi kita. Sejak anak-anak kita sering ditanyain orang “Kalo uda besar mau jadi apa?” “Apa cita-citanya dik?”. Dengan polos kita pasti menjawab sekenanya “Polisi”, “Pilot”, “Dokter”, “Guru” dll. Sayangnya semakin bertambah usia kita kita jadi semakin gak PD untuk ngomongin cita cita.

Waktu SMA misalnya, ketika di tanya mau jadi apa, sebagian besar kita pasti menjawab “Jadi apa aja yang penting halal”. Ada siih yang mau jadi ini atau itu. Tapi cara menjawabnya gak se PD waktu SD dulu. “bantu-bantu orang tua aja, jualan” ada juga yang bilang “Nantilah, kuliah dulu” dan macem macam lagi. Initinya cuma satu “KERJA”.

Setelah menyelesaikan pendidikan kita sibuk mencari kerja, lamar sana lamar sini ada yang dapet kerja ada yang gak dapet kerja. Terus apakah pekerjaan kita sekarang ini merupakan cita-cita yang dulu pernah kita omongin? Sebagian menjawab “Iya” sebagian lagi “Tidak” dan selebihnya “No Coment”.

Sampai detik ini, kalo aku mau jujur menjadi guru bukanlah cita-citaku, karena seingatku aku gak pernah pengen jadi guru. Tapi mama ku bilang waktu aku kecil aku pengen jadi guru, entahlah! Aku gak ingat waktu kecil aku ngomomg apa aja! ku rasa kalo waktu kecil aku ngomong “Jadi Penulis” mungkin sekaang aku udah jadi penulis.

Ah! Terlepas dari itu semua, cita-cita bukanlah pajangan semata. Baki kita yang memang punya cita-cita gak ada salahnya kite memperjuangkan cita-cita kita, tapi kalo kenyataannya untuk beberapa hal kita gak memenuhi syarat untuki mencapai cita-cita kita meski pun udah kita paksakan, gak ada salahnya juga kita punya “Rencana B”.

Mumpung masih muda, marilah kita sama-sama banyak belajar dan berusaha sebaik mungkin untuk mencapai cita-cita kita. Bagi yang udah berhasil mencapai cita-citanya ku ucapin “Selamat ya? Semoga Rezekinya Berkah” dan bagi yang gagal terus, jangan pesimis Rezeki Tuhan ada dimana-mana, mungkin kita gak di takdirkan untuk menjadi seperti yang kita cita-citakan.

Meskipun kita selalau gagal percayalah terkadang proses yang kita lakukan lebi bernilai dari hasil yang kita dapatkan. Mungkin hasilnya “C” tapi dalam prosesnya orang menilai “A”. penilaian kita gak sama dengan penilaian orang lain. Mungkin aja karena kita gagal terus orang-orang jadi takjub dengan kita sehingga kita memperoleh profesi yang ternyata jauh lebih baik dari yang kita cita-citakan.

Intinya, kita gak boleh berhenti, menyerah dan pasrah gitu aja. apa gunanaya kita punya akal dan fisik yang kuat kalo gak di gunakan. Selama masih ada kesempatan, waktu yang cukup marilah sama-sama kita berjuang meraih cita-cita yang kita impikan. Sekali lagi “Yang penting adalah prosesnya bukan hasilnya”.

Akhir kata “selamat berjuang! Selamat berproses! Semoga sukses dengan hasil yang terbaik”

Satu lagi jangan pernah melupakan Sang Pencipta yang telah memberikan kita Nikmat dan Karunia yang tak terhingga ini.

-------------------------------oOo-------------------------------


Blogger
Disqus

No comments