Status Galau di facebook. Apakah karena sama-sama galau atau karena gak suka di nasehati?
Belum ada lima menit aku buka facebook,
aku udah disuguhi status galau temenku. Setelah ku perhatikan statusnya
mendapat ratusan Like dan puluhan komentar. Aku mengabaikannya karena aku tidak
tertarik dengan status seperti itu, aku terus menarik berandaku sampai akhirnya
aku menemukan status yang menarik perhatianku “Cuma dua belas Like dan tiga
komentar”.
Aku heran, sepertinya lebih banyak
likers yang menyukai status galau ketimbang status yang berisi nasehat atau
motivasi. Buktinya hampir setiap aku buka facebook status teratas adalah status
galau. Hal ini menunjukkan bahwa status galau adalah status yang paling banyak
di sukai orang.
Jika orang biasa yang membuat status
galau pasti mengundang banyak likers, coba kalo orang biasa membuat status
nasehat, pasti minim likers. Anehnya hal ini gak berlaku untuk tokoh terkenal
atau public figure. Siapapun dia selama dia adalah tokoh terkenal atau public
figure pasti memiliki banyak likers di statusnya, padahal statusnya gak
bags-bagus amat dan gak lebih baik dari status orang biasa.
Aku bertanya dalam hati, apa yang
membuat status nasehat dan motivasi tidak dilirik banyak orang? Mungkin karena
sebagian dari mereka tidak suka di nasehati atau karena mereka udah terlalu
bijak untuk di nasehati dan menganggap nasehat sederhana adalah hal yang biasa
dan gak perlu di kasih tau lagi.
Mungkin bukan cuma aku yang
mengalaminya. Jujur aja ya? Aku punya temen facebook yang hampir stiap jam dia
membuat status facebook (maaf kalo anda tersinggung), dan setiap status panjangnya
kayak UUD 45. Udah panjang bahasanya susah dimengerti, hanya orang-orang galau
aja lah yang bisa mengerti isi statusnya. Kalo dulunya kita mengenal istilah
“pahamilah isi hatiku” sekarang kita mengenal istilah baru “Pahamilah isi
status Facebook ku”.
Kegalauannya pun bermacam-macam, mulai
dari hal yang gak penting sampai hal yang paling pribadi pun di galaukan,
misalnya yang lagi jomblo buat status “Aku
gak punya pacar, ada yang mau jadi pacarku?”. Terus, yang lagi bokek “Gak punya uang. Ada uang yang gak di pake?”
dan yang lebih parah, dan udah kayak galau stadium empat “Tanpamu hidupku gak berarti”.
Kurasa status diatasa adalah status
lebay yang kayaknya lebih bagus gak usah di buat. Tapi jangan salah, justru
status seperti itulah yang mengundang banyak likers dan komentar. Entah karena
merasa senasip atau karena hal lain, likers lebih banyak menyukai status galau.
Aku gak mau ikutan galau bro! Aku cuekin
aja. Kayaknya si pembuat status sengaja buat status galau supaya banyak yang
nge-Like atau mungkin dianya memang
galau, baper dan gegana. Aku gak
bermaksud stalking sambil ngepoin status orang, cuma buat riset kecil-kecilan
aja. Mohon maaf jika pembaca merasa tersinggung. Namun, bila anda punya
pendapat yang berbeda, silahkan berikan komentar.
Kita sama-sama tau, galau itu wajar,
tapi seharusnya status galaunya yang wajar-wajar aja. Gak usah lebay gitu, apa
lagi sampe berlarut-larut. memangnya status galau bisa membuat kita jadi lebih
baik? Terus, Apakah dengan status galau bisa buat kita jadi lebih tenang?
Sobat yang baik! Sudah sebainya kita
berpikir ulang “MAU DIBAWA KEMANA NEGARA
INI KALO PEMUDANYA GALAU MELULU. NEGARA INI BUTUH PEMUDA YANG PENUH INSPIRASI
BUKAN PEMUDA YANG GALAU MELULU”
-------------------------------oOo-------------------------------