Ketika malam tiba


Malam datang lagi, begitu cepat seperti biasanya. Aku masih belum menyelesaikan pekerjaanku.
Tugasku masih menumpuk, itu karena aku suka menunda. “Nantilah” “Ntar lagi” dan pada akhirnya tak satu pun yang ku kerjakan. Hingga pada akhirnya aku menyesal “mengapa tidak ku kerjakan tadi”. Hal seperti ini selalu saja berulang sapai akhirnya aku bener-bener menyadari “Aku harus berhenti menunda”


Tak ada yang istimewa, seperti pada malam-malam pada umunya. Aku selalu memipikan hal yang sederhana.
Aku tak berharap banyak, setiap malam harapanku sederhana saja “Semoga esok aku bisa lebih baik lagi”. Namun harapan yang sederhana itu selalu hancur dengan omong kosongku sendiri “males ah” “nanti aja”. Bagaimana aku bisa menjadi lebih baik kalo omong kosong seperti itu tak ku hentikan.

Namun malam itu berkata lain, aku harus jujur pada diriku sendiri tentang kemarin dan hari ini.
Malam ini aku termenung panjang. Tidak seperti malam biasanya. Rasanya ada yang mengganjal pikiranku “Setiap hari seperti ini, mau jadi apa aku nanti”. Aku mulai gelisah “Pekerjaan kemarin ku tunda dan ku selesaikan hari ini” “Meskipun tidak telat, tetapi aku selalu menyelesaikan tugasku di akhir waktu” “Mau sampai akapan begini?”.

Kedengarannya sederhana, tapi malam itu menuntutku untuk jujur.
“Jujur saja aku gak pengen kayak gini. Aku harus memperbaiki kebiasaanku”. Kebiasaan buruk yang kecil jika ku lakukan terus menerus ternyata merepotkanku juga dan malam itu aku bertekad untuk menghapus kebiasaan burukku perlahan lahan. Mengutip kata bijak dari Seneca “Ketika kita menunda-nunda, ingatlah bahwa hidup terus berjalan”. Ya, beliau benar hidup terus berjalan semakin sering aku menunda artinya semakin berat beban hidupku nanti

Malam itu aku masih diam dan tak ingin semuanya berlalu begitu saja.
Aku jadi ingat apa yang di katakan Ali bin Abi Thalib “Balas dendam terbaik adalah menjadikan dirimu lebih baik”. Aku harus menjadikan diriku lebih baik dari sebelumnya, lagi pula siapa lagi yang akan menjadikan diriki lebih baik kalau bukan aku sendiri?


*** 
Blogger
Disqus

No comments