Sarjana Muda



Akhirnya aku jadi sarjana juga, setelah delapan semester aku berjuang akhirnya wisuda juga.
Delapan semester aku kuliah, dan perjuangnku akhirnya menuai hasil, sejak agustus 2011 aku kuliah di IAIN SU (Sekarang UIN SU) Medan, 6 Juni 2016 akhirnya aku wisuda dan resmi menyandang gelar sarjana, lebih tepatnya namanku Ahmad Yusri Santoso SPd.I. Saat itu aku sangat bahagia, keluarga dan temen-temenku juga turut bahagia. Tapi apa kalian tau? Sejak aku jadi sarjana beban hidupku bertambah, setiap detik aku memikirkan “Kerja”. Kerjaan apa yang sesuai denganku? Dan setiap sarjana muda pastinya mendambakan pekerjaan, bukan hanya pekerjaan yang sesuai dengan jurusan dan keahlian tapi juga sesuai dengan hati dan perasaan.


Jujur aka aku masih gak tau mau ngapain. Aku berharap dan berdoa agar gak jadi pengangguran.
Siapa sih yang mau jadi pengangguran? Gak ada kan? Sebagai sarjana pendidikan, menjadi guru adalah profesi yang pantas untukku, tapi bagaimana jika ternyata aku gak mau ngajar. Sejak awal aku gak pernah pengan jadi guru tapi karena pada akhirnya aku kuliah di Pendidikan Matematika aku pun pasrah. Apa pun yang terjadi padaku terjadilah. Keajaiaban pun terjadi padaku. Alhamdulillah pada waktu yang tak pernah ku rencanakan akihirnya aku jadi guru, masih guru honor tapi aku senang, aku menemukan banyak hal baru disini.

Bukan hanya aku yang pengen kerja. Orang tuaku juga gak mau aku nganggur.
Sama seperti sarjana muda lainnya, aku juga gak mau nganggur apalagi jadi pengangguran. “Apa gunanya aku kuliah kalo akhirnya jadi pengangguran?”. Tapi ternyata, bukan hanya aku yang mengkhawatirkan keadaanku, orang tuaku juga mulai mengkhawatirkan keadaanku,  berulang kali mamak ku bertanya “Udah ada rencana mau kerja dimana?” sebagai anak yang baik tentunya aku gak mau mengecewakan mamak tercinta. Tapi apa daya, aku hanya bisa menggeleng sambil bilang “Gak ada”. Mendengar jawabanku mamak jadi makin prihatin “Ngajar di SMPN 1 Tiga dolok aja ya?”
“Hah!” Aku terkejut, sebenernya aku gak mau, tapi apa daya dari pada nganggur akhirnya aku jawab “boleh-boleh” sambil senyum.


Aku masih punya impian kecil, aku pengen jadi penulis. Entah mengapa bagiku jadi penulis itu keren.
Meskipun pada akhirnya aku menjadi guru aku masih punya mimpi kecil untuk jadi penulis. Di sela-sela waktuku aku menyempatkan diri untuk menulis, beberapa tulisanku ku posting di blog ini, dan beberapa tulisanku tak pernah ku posting dan mungkin belum pernah di baca seorangpun.

Punya harapan untuk lanjut S2
Meskipun pada akhirnya aku jadi guru, aku juga pengen S2. Melanjutkan studi Pendidikan Matematika ku ke jenjang Selanjutnya. Di jaman yang semakin maju ini aku juga harus banyak belajar. Mungkin dengan melanjutkan Studiku ke jenjang yang lebih tnggi aku bisa membawa perubahan dalam hidupku. Yaa, meskipun gak harus S2, tapi biar bagaimanapun aku harus melanjutkan ke S2.

Sekarang semuanya udah berjalan
Udah setahun lebih aku jadi sarjana, tapi masih banyak yang harus ku perbaiku. Ilmu pengetahuanku masih kurang dari cukup. Aku harus banyak belajar lagi untuk menghadapi hidup yang terus berjalan. Entah apa yang akan trjadi esok tapi yang pasti aku gak boleh berhenti belajar. Belajar bukan hanya diatas kertas putih tapi belajar dari banyak hal. Belaar dari nilai-nilai kehidupan dan belajar dari pengalaman.

Meskipun ngajar bukanlah impian terbesarku tapi aku teta yakin untuk menggeluti profesiku sebagai tenaga pendidik. Ada nilai yang ingin ku sampaikan pada generasi muda nantinya dan ada hal istimewa yang membuatku merasa harus terjun langsung kedalam dunia pengajar. Soal gaji it nanti, yang penting aku bebas dari label “Pengangguran” J



-------------------------------oOo-------------------------------





Blogger
Disqus

No comments