Sarjana Muda
pada Sunday 12 June 2016
Akhirnya aku jadi sarjana juga, setelah delapan
semester aku berjuang akhirnya wisuda juga.
Delapan semester
aku kuliah, dan perjuangnku akhirnya menuai hasil, sejak agustus 2011 aku
kuliah di IAIN SU (Sekarang UIN SU) Medan, 6 Juni 2016 akhirnya aku wisuda dan
resmi menyandang gelar sarjana, lebih tepatnya namanku Ahmad Yusri Santoso
SPd.I. Saat itu aku sangat bahagia,
keluarga dan temen-temenku juga turut bahagia. Tapi apa kalian tau? Sejak aku
jadi sarjana beban hidupku bertambah, setiap detik aku memikirkan “Kerja”. Kerjaan
apa yang sesuai denganku? Dan setiap sarjana muda pastinya mendambakan
pekerjaan, bukan hanya pekerjaan yang sesuai dengan jurusan dan keahlian tapi
juga sesuai dengan hati dan perasaan.
Jujur aka aku masih gak tau mau ngapain. Aku berharap
dan berdoa agar gak jadi pengangguran.
Siapa sih yang
mau jadi pengangguran? Gak ada kan? Sebagai sarjana pendidikan, menjadi guru
adalah profesi yang pantas untukku, tapi bagaimana jika ternyata aku gak mau
ngajar. Sejak awal aku gak pernah pengan jadi guru tapi karena pada akhirnya
aku kuliah di Pendidikan Matematika aku pun pasrah. Apa pun yang terjadi padaku
terjadilah. Keajaiaban pun terjadi padaku. Alhamdulillah pada waktu yang tak
pernah ku rencanakan akihirnya aku jadi guru, masih guru honor tapi aku senang,
aku menemukan banyak hal baru disini.
Bukan hanya aku yang pengen kerja. Orang tuaku juga
gak mau aku nganggur.
Sama seperti
sarjana muda lainnya, aku juga gak mau nganggur apalagi jadi pengangguran. “Apa
gunanya aku kuliah kalo akhirnya jadi pengangguran?”. Tapi ternyata, bukan
hanya aku yang mengkhawatirkan keadaanku, orang tuaku juga mulai
mengkhawatirkan keadaanku, berulang kali
mamak ku bertanya “Udah ada rencana mau kerja dimana?” sebagai anak yang baik
tentunya aku gak mau mengecewakan mamak tercinta. Tapi apa daya, aku hanya bisa
menggeleng sambil bilang “Gak ada”. Mendengar jawabanku mamak jadi makin
prihatin “Ngajar di SMPN 1 Tiga dolok aja ya?”
“Hah!” Aku
terkejut, sebenernya aku gak mau, tapi apa daya dari pada nganggur akhirnya aku
jawab “boleh-boleh” sambil senyum.
Aku masih punya impian kecil, aku pengen jadi penulis.
Entah mengapa bagiku jadi penulis itu keren.
Meskipun pada
akhirnya aku menjadi guru aku masih punya mimpi kecil untuk jadi penulis. Di sela-sela
waktuku aku menyempatkan diri untuk menulis, beberapa tulisanku ku posting di
blog ini, dan beberapa tulisanku tak pernah ku posting dan mungkin belum pernah
di baca seorangpun.
Punya harapan untuk lanjut S2
Meskipun pada
akhirnya aku jadi guru, aku juga pengen S2. Melanjutkan studi Pendidikan
Matematika ku ke jenjang Selanjutnya. Di jaman yang semakin maju ini aku juga
harus banyak belajar. Mungkin dengan melanjutkan Studiku ke jenjang yang lebih
tnggi aku bisa membawa perubahan dalam hidupku. Yaa, meskipun gak harus S2,
tapi biar bagaimanapun aku harus melanjutkan ke S2.
Sekarang semuanya udah berjalan
Udah setahun
lebih aku jadi sarjana, tapi masih banyak yang harus ku perbaiku. Ilmu
pengetahuanku masih kurang dari cukup. Aku harus banyak belajar lagi untuk
menghadapi hidup yang terus berjalan. Entah apa yang akan trjadi esok tapi yang
pasti aku gak boleh berhenti belajar. Belajar bukan hanya diatas kertas putih
tapi belajar dari banyak hal. Belaar dari nilai-nilai kehidupan dan belajar
dari pengalaman.
Meskipun ngajar
bukanlah impian terbesarku tapi aku teta yakin untuk menggeluti profesiku
sebagai tenaga pendidik. Ada nilai yang ingin ku sampaikan pada generasi muda
nantinya dan ada hal istimewa yang membuatku merasa harus terjun langsung kedalam
dunia pengajar. Soal gaji it nanti, yang penting aku bebas dari label
“Pengangguran” J
-------------------------------oOo-------------------------------