Akhir Tahun



Harus ku akui selama 2017 ini gak banyak yang sudah ku lakukan. Di tahun 2017 ini banyak kejadian kejadian yang membuat aku harus lebih banyak belajar lagi. Terutama dalam menjaga kesehatan dan menjaga hatiku.

Asli, setahun ini dua kali aku tumbang. Pertama gara-gara minum kopi dan kebanyakan makan micin akhirnya aku harus istirahat selama seminggu di kampung.


Kedua, Akibat pola makanku yang gak teratur akhirnya aku kena gejala tifus, aku demam sampai 39 derajat dan harus rela istirahat di kampung selama dua minggu.

Waktu aku sakit aku sempat di introgasi orang tuaku, ya kira-kira seperti itulah.

“Kau punya masalah apa sih yus?”
“Apa yang jadi beban pikiranmu selama ini”

Jawabanku sederhana aja “Gak ada, gak ada yang kupikirkan”

“Apa kau punya masalah cinta?” kira-kira seperti itulah pertanyaan bapak ku waktu itu.
“Gak ada loh pak”

Disini aku jadi belajar. Gara-gara aku sakit beban orang tuaku bertambah satu.

Belajar dari pengalaman yang sudah-sudah aku harus bener-bener menjaga kesehatanku, aku harus bener-bener ingat apa kata mamak ku “Percuma pinter kalo sakit sakitan”. Dan satu lagi “Harus Semangat”.

Dan yang paling penting aku harus menjaga sholatku, Aku masih ingat apa yang di katakan bapak waktu itu “percuma hidup kalo gak sholat”

Bapakku memang paling ketat soal urusan sholat.

Dan masih banyak lagi pesan orang tuaku yang gak bisa ku sampaikan di postingan kali ini. Mungkin nanti, di postingan berikutnya.

Di tahun 2017 ini aku sempet menulis fiksi lagi, bahkan sempet ku posting di blog ini, tapi akhirnya ku hapus karena menurutku masih kurang bagus, kurang pas dan gagal.

Dari kegagalan ini aku belajar bahwa untuk menghasilkan karya terbaik di butuhkan sebuah proses yang matang. Seperti sebuah pohon yang membutuhkan proses panjang untuk tumbuh dan berkembang.

Seperti kata Julius Caesar “Roma tidak di bangun dalam satu malam”

Begitu juga dengan sebuah karya besar atau sebuah prestasi tidak ada yang lahir dalam waktu yang singkat.

Semua butuh waktu butuh proses yang panjang dan itu tidak mudah.

Soal hasil itu nanti yang penting prosesnya sudah di jalani.

Sayangnya di tahun ini semuanya gak berjalan dengan baik. Jangankan hasil, prosesnya pun tidak ku lakukan.

Aku yang menyusun mimpi-mimpi indahku dengan sempurna di awal tahun 2017, aku jugalah yang merusak mimpi-mimpi indahku dengan sempurna.

Padahal Sujiwo Tejo pernah bilang “Proses sama pentingnya dengan hasil. Hasil nihil tak apa. Yang penting sebuah proses telah dicanangkan dan dilaksanakan.

Sekali lagi “Jangankan hasilnya prosesnya pun tidak ku lakukan”

Tahun ini aku melakukan kesalahan besar yang harus ku bayar tuntas di hari-hari berikutnya.

Di usiaku yang semakin larut ini aku sadar, tuntutan hidupku semakin banyak. Itu artinya aku harus lebih giat lagi.

Aku juga ngerti, cepat atau lambat aku harus melangkah maju. Itu artinya siap gak siap aku arus menghadapi kenyataan.

Aku harus siap menghadapi segala sesuatunya, termasuk menghadapi segala kemungkinan yang di luar dugaanku.

Untuk menghadapi semua itu aku harus banyak belajar dan yang paling penting harus rajin beribadah. Karena aku gak bisa menghadapi semuanya sendirian, aku butuh Allah..

 “Jangan males-males lagi yus, harus semangat. Kalo gini terus mau jadi apa coba?”

Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. (Q.S. Al-An’am : 132)

-------------------------------oOo-----------------------------




Blogger
Disqus

No comments